Jumat, 26 Juli 2019

Langkah langkah Setting Mikrotik di virtualbox dan Konfigurasi Hostpot

  1.  Instal terlebih dahulu vitualbox, klik new name mikrotik type dan version bisa diisi other. kemudian klik next sampai selesai
  2. Klik menu setting storage pada Controller :IDE pilih Empty masukkan Router Mikrotifnya yng sudah di download.
  3. Masih di menu setting network ubah menjadi host only adapter lalu oke
  4. Jalankan mikrotik, klik start pada vitualbox
  5. Setelah masuk, terdapat beberapa services yang dapat kita install di virtualbox.
  6. Sebelum rebbot pastikan hilangkan checklist pada mikrotik 6.15.iso klik kanan pada icon disk pada vitualbox.setelah itu enter untuk reboot.
  7. setelah reboot akan muncul login Routeros Mikrotik.login menggunakan user admin,password dikosongkan lalu enter
  8. mulai konfigurasi dasar mikrotiknya
  9. Di ethernet 2 ketikkan perintah untuk menambahkan IP
  10. Selanjutnya dengan mengetik ip addres
  11. Tambahkan IP gateway
  12. Setting IP DNS
  13. Lakukan NAT MASQUERDE untuk membatasi eth 1 dan eth 2
  14. Ubah menjadi Public dengan masukkan perintah @ip address print
  15. lalu masuk pada dhcp  client dengan perintah @ip dhcp-client
  16. Lalu tambahkan pdhcp pada eth 1,lalu public kan dengan @add interface=public disable=no
  17. Lalu coba ping ke 8.8.8.8 dengan keluar ip phcp client dengan mengetik perintah @...@..
  18. coba ping 8.8.8.8 dengan perintah ping 8.8.8.8
  19. Sekarang kita pindah ke Winbox.instal dulu Winboxnya lalu akan muncul tampilan seperti berikut,kemudian tuliskan IP eth 1 yang kita tuju setelah itu Connect.disini nantinya yang akan kita gunakan untuk membuat Hospot.
  20. akan tampil di layar lisence dari winbox lalu pilih OK
  21. buka menu "IP" lalu pilih hostpot
  22. pilih hotspot setup.lalu pilih ethernet 1 dan eth 1 yang akan kita gunakan
  23. Berikutnya,akan tampil tampilan Address dari Hotspot network yang akan kita gunakan nanti.
  24. lalu tentukan Address poolnya atau range adress yang akan kita buat
  25. pilih SSL Certifitace pilih none,lalu next
  26. klik next
  27. langsung next
  28. next
  29. tentukan passwoard hostpot yang akan digunakan
  30. lalu muncul kata (router has been disconnected)
  31. klik close ketik pada address bar eth 1 dan eth yang sudah disetting 
  32. login menggunakan username admin. jika berhasil berarti benar tapi jika tidak bisa login berarti ada yang salah dengan setting tadi.

saat Install opertional sistem Windows 7

Instalasi Windows mungkin terdengar seperti tugas yang menakutkan tapi sebenarnya sangat mudah, terutama jika kita menginstal sistem operasi yang lebih baru seperti Windows 7 Ultimate 32-bit dan 64-bit. 

Untuk menginstall windows 7, ikutilah langkah-langkah dibawah ini:


  1. Nyalakan PC (Komputer atau Laptop), kemudian masuklah ke Menu BIOS.
  2. Nyalakan PC (Komputer atau Laptop), kemudian masuklah ke Menu BIOS.
  3. Aturlah Booting Awal. Cari Menu Tab Boot untuk mengatur Booting Pertama.
  4. Simpan Pengaturan BIOS. Klik Exit dan kemudian Exit Saving Changes dengan mengklik Yes.
  5. Mulai Booting Pertama. PC akan mulai booting dari DVD Windows 7 Installer.
  6. Tunggu proses. Pada Langkah ini tidak melakukan apapun.
  7. Pilih Bahasa. Pilihlah Bahasa English, kemudian Klik Next.
  8. Mulai Proses Instal. Klik Install Now untuk memulai instalasi.
  9. Konfirmasi Persetujuan. Klik I accept the license terms, kemudian Klik Next.
  10. Pilih opsi lanjutan. Pilihlah opsi lanjutan atau advanced untuk instalasi file sistem windows 7
  11. Atur partisi. Aturlah partisi sesuai yang dikehendaki.
  12. Hapus Partisi Sistem Lama. Delete Partisi Sistem Windows sebelumnya yang lama.
  13. Buat Partisi baru. Buatlah partisi yang baru dengan kapasitas atau space hard disk cukup.
  14. Instal windows 7 pada partisi baru. Teruskan instalasi pada Partisi Baru.
  15. Tunggu proses transfer file windows 7. Memulai Proses Instalasi.
  16. Tunggu proses lanjutan. Proses instalasi dilanjutkan otomatis, kemudian akan restart sendiri
  17. Restart otomatis.
  18. Biarkan Proses Melanjutkan. Biarkan saja jangan klik apapun pada langkah ini
  19. Penyempurnaan instalasi lanjutan. Biarkan saja.
  20. Jangan klik apapun. Proses Instalasi Windows hampir selesai, dan akan restart otomatis.
  21. Isi Data-data. Isiliah dengan membuat nama pengguna.
  22. Isi kata sandi jika diinginkan. Isi Password untuk masuk ke windows 7.
  23. Isi Kode Kunci Produk jika sudah punya. Product key windows 7, klik Skip jika belum punya.
  24. Pilih pengaturan rekomendasi. Klik Use recommended settings.
  25. Atur waktu. Pengaturan waktu aktual, sesuaikan waktu yang dikehendaki, kemudian klik Next.
  26. Selesai. Proses instalasi windows 7 selesai.



Kamis, 25 Juli 2019

Mempresentasikan konsep Routing


Routing Static




Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut: jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan. pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.

ROUTING DINAMIS


Routing dinamis adalah routing yang dilakukan olehrouter dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat.


Jenis dan Fungsi Kabel Jaringan

1. Automatically Chose Connection
Kabel ini akan menentukan secara otomatis kabel apa yang dapat digunakan untuk menghubungkan antar device/perangkat dalam jaringan.

Jadi apabila kalian bingung kabel manakah yang harus digunakan antar device, gunakan saja kabel ini (simple kan).

2. Console
Kabel ini biasanya digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah pernagkah jaringan secara langsung. Biasanya tidak digunakan untuk menghubungkan jaringan, hanya mengkonfigurasi sebuah perangkat jaringan secara langsung
. Straigh-Through
Kabel ini biasa digunakan untuk menghubungkan 2 pernagkat jaringan yang berbeda jenis dengan port ethernet, seperti menghubungkan PC-Host dengan Switch atau hub, router dengan switch, dll.

4. Cross-Over
Kabel ini biasanya digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat jaringan yang sama jenis dengan port ethernet, seperti switch dengan switch, router dengan router, pc dengan pc, dll.

5. Fiber Optic
Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 2 perangkat yang menggunakan media antarmuka fiber optic. Kabel fiber biasanya digunakan pada switch dan router karena kecepatan transfer yang lebih besar dibandingkan kabel UTP. Kabel ini dapat digunakan dimana saja yang terdapat antarmuka/interface fiber optic.

6. Phone
Kabel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan telepon dengan port RJ11.

7. Coaxial
Kabel yang biasanya digunakan dalam topologi bus dna biasanya digunakan untuk menghubungkan radio.

8. Serial DCE (Data Communications Equipment)
Serial DCE sering juga disebut RS-232. Ini adalah eprlatan komunikasi yang melakukan fungsi seperti konversi sinyal, coding, dan line-clocking. Dapat menjadi bagian dari peralatan DTE (Data Terminal Equipment). Kabel ini bisanya digunakan untuk modem atau leased line.

9. Serial DTE (Data Terminal Equipment)
Perlatan komunikasi yang mengubah infomasi menjadi sinya dan melanjutkannya ke pengguna kabel DTE, biasanya digunakan untuk monitor dan printer.










Mengklasifikasikan jenis protokol routing

1.RIP (Routing Infomation Protocal)

RIP adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. RIPv1
RIP versi 1

  • Hanya mendukung routing classfull
  • Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
  • Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
  •   Perbaikan routing broadcast
Routing Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
  1. Distance Vector Routing Protocol
  2. Menggunakan metric yaitu hop count
  3. Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
  4. Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
  5. Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
  6. Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
  7. Menjalankan auto summary secara default
  8. Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
  9. Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
  10. Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
  11. Mempunyai AD 120
b. RIP versi 2

  •   mendukung routing classfull dan routing classless
  •  info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
  •  mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
  •   perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP  v1 :

  •     Distance Vector Routing Protocol
  •    Metric berupa hop count
  •   Max hop count adalah 15
  •   Menggunakan port 520
  •   Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan RIP v2 dengan RIP v.1 :

  •  Bersifat classless routing protocol, artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2 mendukung VLSM & CIDR
  •  Mengirimkan paket update & menerima paket update versi 2
  •     Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
  • Auto Summary dapat dimatikan
  • Mendukung fungsi keamanan berupa authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
  • Protokol routing distance vector
  • Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik).
Pada IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay, bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) – menggunakan algoritma link-state
  • Protokol routing link-state
  • Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
  • Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
  • Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan.  Jika Anda memiliki banyak  router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma advanced distance vector
  • Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
  • Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
  • Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
  • Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5. BGP (Border Gateway Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
  • Menggunakan routing protokol distance vector
  • Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
  • Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.
Kelebihan dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:
  1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)  dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
  1. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
support = 255 hop count
Kekurangan
Jumlah Host terbatas
  1. Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
  1. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
  1. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi.
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.

konsep routing

KONSEP ROUTING

Routing
Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket dari satu
jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Sebuah router
memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui kemana rute
perjalanan informasi (packet) akan dilewatkan. Apakah ditujukan untuk host
lain yang satu jaringan atau berbeda jaringan. Jika paket-paket ditujukan untuk
host pada jaringan yang lain maka router akan meneruskannya ke jaringan
tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu jaringan
maka router akan menghalangi paket-paket keluar, sehingga paket-paket
tersebut tidak akan masuk jaringan yang lain.
Bila kita mengacu pada pemodelan OSI (Open System
Interconnection), maka proses routing terjadi pada Layer 3 (Network Layer).
Karena terjadi pada Network Layer, maka proses routing erat kaitannya dengan pengalamatan logika atau IP Address. Terdapat dua jenis routing, yaitu:
1. Routing Statis
2. Routing Dinamis
Routing Statis
Definisi
Routing statis adalah metode routing yang mengkonfigurasi dengan memasukkan entry route secara manual oleh network administrator pada tabel routingnya. Routing statis tidak seperti routing dinamis, rute statis ini tetap dan tidak akan berubah jika jaringan berubah, dan jika jaringan berubah Routing statis memerlukan campur tangan network administrator dalam penentuan rutenya.
Prinsip
Dalam menerapkan routing statis, kita akan mengisikan entry route pada tabel routing secara manual di setiap router yang ada dalam jaringan. Sebuah entry routing statis yang akan dimasukkan ke tabel routing harus mengandung tiga informasi, yaitu :
1. Network Address Informasi ini merupakan network address dari jaringan yang akan dituju (remote network).
2. Subnet Mask (prefix) Informasi ini merupakan prefix atau subnet mask dari jaringan yang akan dituju.
3. Next Hop atau Gateway Informasi ini berguna memberitahukan kepada router tentang bagaimana mencapai jaringan tujuan. Next Hop merupakan IP Address dari router tetangga yang dapat digunakan untuk mencapai jaringan tujuan (remote network).
Fungsi
Routing statis memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Routing statis dapat digunakan untuk menentukan jalur keluar dari router ketika tidak ada rute lain yang tersedia atau diperlukan. Ini disebut default route.
2. Routing statis dapat digunakan untuk jaringan kecil yang membutuhkan hanya satu atau dua rute.
3. Routing statis sering digunakan untuk membantu mengirim informasi routing dari satu routing protocol ke routing protocol yang lain (Redistribution Routing)
Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan
1. Jaringan lebih aman, karena routing statis hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual.
2. Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
3. Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah.
4. Beban kerja router terbilang lebih ringan karena pada saat konfigurasi router hanya melakukan update sekali saja ip table yang ada.
Kekurangan
1. Routing statis harus dikonfigurasi pada setiap router dalam jaringan, sehingga memakan waktu lama jika ada banyak router dan re-konfigurasi bisa lambat dan tidak efisien.
2. Konfigurasi dilakukan secara manual sehingga tingkat kesalahan input oleh network administrator tinggi.
3. Jika salah satu jalur rute terputus maka router tidak bisa mencari alternatif jalan baru untuk meneruskan paket yang dikirim.
Command Routing
1. Penggunaan dengan Next Hop Kelebihan menggunakan next hop dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan karena router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan. Kekurangan jika menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yang berulang
capture

2. Penggunaan dengan Exit Local Interface
Kelebihan menggunakan exit local interface adalah proses lookup hanya akan terjadi satu kali karena router akan langsung meneruskan paket ke jaringan tujuan melalui interface yang sesuai pada tabel routing. Kekurangannya kemungkinan akan terjadi error ketika meneruskan paket.
capture1
Kelebihan menggunakan exit local interface adalah proses lookup hanya akan terjadi satu kali karena router akan langsung meneruskan paket ke jaringan tujuan melalui interface yang sesuai pada tabel routing. Kekurangannya kemungkinan akan terjadi error ketika meneruskan paket.

Tabel Routing
 Definisi
Tabel routing adalah tabel yang berisi informasi keberadaan beberapa jaringan, baik jaringan yang terhubung langsung (directly connected network) maupun jaringan yang tidak terhubung langsung (remote network)
Entry Route
Informasi dalam tabel routing berupa baris-baris network address yang disebut entry route (kadang cukup disebut route). Dalam setiap entry route juga telah ada informasi tentang interface mana yang dapat digunakan router tersebut untuk mengirimkan paket data.
Ada 4 kategori entry dalam tabel routing, yaitu :
1. Directly Connected network Entry ini akan muncul pada saat interface router diaktifkan dan dikonfigurasikan IP Address. Beberapa jenis router status default dari interfacenya adalah disable (non aktif) sehingga perlu diaktifkan oleh Network Administrator.
2. Static Routes Entry ini adalah entry yang diisi manual oleh Network Administrator, sehingga jika terjadi perubahan jaringan, maka entry ini juga harus dirubah secara manual pula.
3. Dynamic Routes Entry ini adalah entry yang akan muncul karena hasil pertukaran informasi routing dari beberapa router. Pertukaran informasi routing akan menggunakan routing protocol. Entry ini tidakdiisikan manual oleh Network Administrator. Dalam hal ini Administrator hanya perlu mengaktifkan routing protocol dan network yang akan di routing.
4. Default Routes Entry ini digunakan untuk menentukan kemana sebuah paket akan dikirimkan jika alamat tujuan dari paket tersebut tidak terdapat pada tabel routing. Entry default routes bisa dikonfigurasikan secara manual (static) ataupun didapat dari pertukaran informasi dari routing protocol (dynamic).

soal UN dan jawaban 2017

Latihan Soal Ujian Nasional (UN) Teori Kejuruan TKJ  SMK 2017 . 1. Alat yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan dengan segmen yang...